Mengenal Saxophone dan Bagian – Bagian Saxophone
Saxophone adalah
instrumen yang masih tergolong dalam aerophone, single-reed woodwind
woodwind instrument. Saksofon biasanya terbuat dari logam dan dimainkan
menggunakan single-reed seperti klarinet. Saksofon umumnya dihubungkan
dengan popular music, big band music dan jazz, tapi awalnya ditujukan
sebagai instrumen orkestra dan band militer.
Sejarah Saxophone
Pada akhir decade 20-an,instrument
saxophone mulai digunakan dalam kancah jazz.Saxophone adalah hasil
rancangan dan gagasan seorang bangsa Belgia yang bernama Adolphe Sax.Ia
menginginkan sebuah clarinet yang dapat meniupkan octave dalam posisi
jari-jari atas (tangan kiri) dan jari-jari bawah (tangan kanan) tidak
berubah.
Dalam tahun 1840 ia berhasil memenuhi keinginannya tersebut dengan terbentuknya instrument ciptaannya.Alat
tiup ciptaannya tersebut bukan hanya mempunyai teknik dalam posisi sama
jari-jarinya dari atas sampai bawah seperti yang diinginkan,melainkan
juga dapat digabung, ini seperti yang diharapkan juga antara kecepatan
memainkan alat tiup kayu dengan kekuatan suara loyang/kuningan.
Ia lalu membuat semua jenis yang ada dalam keluarga saxophone, yaitu soprano,alto,C melody,tenor,baritone dan bass saxophone.Bass
saxophone ini demikian besar dan panjangnya,hingga untuk memainkan
harus duduk di bangku yang tinggi.Karena tidak praktis,maka bass
saxophone ini tidak diproduksi lagi.Saxophone mempunyai warna suara khas
yang spesifik.Namun kehadirannya di dunia musik pada abad ke 19 itu tak dapat diterima oleh symphony orchestra.Alat
tersebut baru dipakai dalam marching band militer pada awal abad ke
20.Dan akhirnya mulai masuk ke kancah jazz pada akhir decade
20-an,bahkan kemudian mendominir dalam bidang soloist musik jazz.
Ada beberapa pendapat yang saling bertentangan mengenai penggunaan saxophone.Ada
yang menyebutnya bahwa saxophone masuk ke mainstream dari popular musik
pengiring dansa mulai tahun 1910.Tetapi pendapat itu ditentang oleh
W.C.Handy yang mengatakan bahwa quartetnya sudah menggunakan saxophone
sejak 1902,yaitu grup baru pengiring penyanyi dalam show keliling.Ia membawa saxophone dalam band pengiring dansa pada tahun 1909,itulah saxophone pertama dalam orchestra di USA,katanya.
Garvin Bushell mengatakan bahwa tenor
saxophone pertama masuk ke Springfield,Ohio,sekitar perang dunia I.Tapi
oleh pemain dari New Orleans,John Joseph ditentang dan menyatakan bahwa
ia membawa alat tersebut ke kotanya pada tahun 1914.Dan Art
Hickman,pimpinan band pengiring dansa yang terkenal menyatakan pula
bahwa ia menggunakan alat tersebut sekitar tahun 1914 pula.
Yang jelas,saxophone mulai manggung pada
waktu jazz bergerak keluar dari New Orleans, namun belum memperoleh
perhatian dari para peminat.Sejak
awalnya,musik jazz seolah didominasi oleh cornet dan trumpet.Terbukti
dari raja-raja jazz yang muncul waktu itu seperti
Oliver,Keppard,Armstrong,Beider dan lainnya adalah pemain-pemain trumpet
dan cornet.
Namun pada awal 1930-an mereka disaingi oleh saxophone terutama tenor saxophone.Pada
masa perang dunia I,saxophone menjadi alat yang paling disukai.Memang
pada awal 1920-an saxophone sudah mulai digunakan,namun yang paling
banyak menggunakan adalah para musisi kulit putih.Karena alat tersebut
harganya mahal, dan tak terdapat di toko-toko alat musik bekas.Sehingga
para musisi negro yang pada umumnya berasal dari golongan ekonomi rendah
tak mampu beli yang baru.
Musisi-musisi pemain saxophone kulit putih yang mengawali penggunaan saxophone antara lain Adrian Rollins yang memainkan bazz saxophone.Ia lahir di New York tahun 1904.Ia merupakan musisi keluaran sekolah tinggi.Dan memainkan recital piano pada usia 4 tahun di Waldory Astoria,membawakan karya Chopin.Pada usia 14 tahun ia memimpin bandnya sendiri.Ia memainkan piano dan saxophone serta alat-alat penting lainnya.Ia
mulai main saxophone pada tahun 1920,yaitu ketika bergabung dengan
California Ramblers,sebuah grup yang terkenal di kawasan New York.
Pada umumnya ia bermain bersama musisi-musisi putih seperti Trumbauer,Nichols,Joe Venuti, dan lain-lain.Ia pernah kerjasama dengan Bix Beiderbecke membuat rekaman di antarnya “A Good
Man is Hard to Find” yang terkenal di tahun 1930-an.Ia memimpin band yang bernama Adrian Rollins And His Tap Room Gang.Adrian Rollins meninggal tahun 1956.
Juga pemain clarinet dan alto saxophone putih Jimmy Dorsey.Ia membentuk Dorsey Brothers,yaitu band pengiring dansa yang terdiri dari musisi-musisi putih,pada tahun 1930-an.Jimmy Dorsey menjadi terkenal pada era swing.
Klasifikasi Saxophone

Pengunaan Saxophone ini pertaman kali
muncul ke permukaan oleh sahabat dari Sax yaitu Hector Berlioz pada
tahun 1942. pengunaannya di orkestra sangat jarang, hanya beberapa
composer klasik yang menggunakannya seperti Berlioz, Maurice Ravel, dan
composer Jerman Richard Wagner.
Perkembangan teknis dari Saxophone ini
dapat dibagi menjadi dua fase yaitu pada saat hak paten Sax masih
berlaku dan sesudahnya. Pada fase pertama, perubahan dan perkembangannya
berjalan lambat, dan mekanisme saxophone lebih sederhana, lebih mirip
kepada clarinet. Namun setelah hak paten habis pada tahun 1866, muncul
banyak pembuat Saxophone yang akhirnya mengakibatkan perkembangannya
yang lebih cepat secara teknis. walau begitu, dalam 150 tahun
perkembangannya, fondasi dasar Saxophone tidak banyak berubah dari
desain awalnya. pada awalnya saxophone banyak digunakan dalam band
militer. Hingga memasuki 1900-an, saxophone secara perlahan mulai banyak
digunakan, salah satunya dalam pertunjukkan Vaudeville dan dance band
mengantikan violin.
Sampai saat ketika musisi Jazz mulai
melirik saxophone, dengan mengaplikasikan phrasing dan attack dari
trumpet. Sekitar tahun 1920-an, dengan tokoh seperti Sidney Bechet, dan
Coleman Hawkins. Lalu disempurnakan pada tahun 1930-an dengan Lester
Young, lalu muncul Charlie Parker. Musisi yang disebutkan di atas
bereksperimen dengan berbagai tone dan suara dari saxophone hingga
teknik bermainnya berkembang seperti saat ini dan menjadikan saxophone
menjadi alat musik yang sangat popular.
Saat ini saxophone yang paling umum digunakan adalah Soprano (Bb), Alto (Eb), Tenor (Bb), dan Baritone (Eb).
Bagian – bagian Saxophone




Teknik Dasar Bermain Saxophone (Penjelasan Singkat)
Saxophone
merupakan alat musik yang masih tergolong dalam keluarga woodwind,
biasanya alat musik ini terbuat dari logam yang dimainkan dengan cara
ditiup dengan menggunakan single–reed. Saxophone ditemukan di Belgia
pada tahun 1840, oleh seorang pemain clarinet dan pembuat alat musik
yang bernama Adolphe Sax .
Saxophone
saat ini populer dimainkan dalam permainan Jazz, beberapa nama pemain
saxofon International masa kini yang terkenal adalah Dave Koz, Kenny G,
Richard Elliot, Eric Marienthal, Sadao Watanabe,dan Kenny Garrett. Bagi
Anda yang berminat untuk belajar musik Saxophone sebaiknya anda ketahui
terlebih dahulu bahwa dalam permainan alat musik ini terdapat
beberapa teknik dasar yang harus dipelajari, diantaranya adalah cara
memegang saxophone, posisi saat bermain, teknik pernapasan, teknik
fingering, teknik embosur, dan teknik peniupan.
Berikut ini penjelasan singkat mengenai teknik dasar bermain Saxophone :
- Memegang alat musik saxophone harus dilakukan dengan cara yang benar agar jari – jari bisa bergerak dengan leluasa saat menjangkau kunci nada, seperti posisi jari tengah, jari telunjuk, dan jari manis baik tangan kiri maupun kanan harus disesuaikan tepat pada permukaan katup nada.
- Pernafasan yang baik adalah dengan menggunakan sistem pernafasan diafragmatis. Hal ini dikarenakan volume udara yang didapat bisa lebih besar dan kuat jika dibandingkan dengan pernafasan paru – paru.
- Posisi Bermain saxophone sebaiknya dilakukan dengan sewajar mungkin baik dalam sikap berdiri maupun duduk, jangan terlalu tegang, namun juga jangan terlalu santai.
- Teknik Embosur adalah teknik untuk mengatur posisi bibir dan gigi pada mouthpiece. Bentuk ambosur yang baik adalah dengan meletakkan gigi atas pada bagian atas dari mouthpiece
- Pada alat musik saxophone petunjuk penggunaan kunci nada dan peletakan jari – jari tangan akan diberikan petunjuk berupa tanda-tanda huruf, titik ( ) dan lingkaran kecil ( ).
- Tekhnik Peniupan yang digunakan dalam bermain saxophone disebut dengan Meniup dengan udara panas, akan tetapi agar menghasilkan suara yang indah dibutuhkan juga dukungan ambosur yang benar serta tenaga yang relatif kuat.
Teknik Dasar Bermain Saxophone (Penjelasan Penuh)
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan bila akan
belajar memainkan saxophone, yaitu cara memegang saxophone, teknik
pernapasan, posisi bermain, teknik embosur (embouchure), teknik
penjarian dan teknik peniupan.
Cara Memegang Saxophone
Sebelum mengangkat instrumen dari kopornya, sebaiknya
terlebih dahulu menggabungkan mouthpiece dengan reed. Setelah posisi
reed terpasang dengan benar, gabungkan dengan leher saxophone (neck
dan mouthpiece).

Memegang badan saxophone pada tangan
kanan dengan bertumpu pada pangkuan, sementara tangan kiri memegang
leher yang siap digabungkan dengan badan saxophone.



Jari kelingking tangan kiri harus
bebas menjangkau kunci-kunci nada g#, c#, B dan Bb. Sedangkan untuk jari
kelingking tangan kanan harus bebas menjangkau kunci nada Eb dan C.
Perlu ditekankan bahwa kedua jari kelingking tidak boleh menegang.
Nada yang paling mudah untuk dibunyikan pada saxophone adalah nada “B”,


Pernapasan yang dianjurkan, sebagaimana
dalam pernapasan menyanyi dan memainkan alat musik tiup lainnya, adalah
sistem pernafasan diafragmatis.
Alasan dari pernapasan diafragmatis
yang dianjurkan seperti diatas adalah, selain terdapat volume udara yang
lebih besar dan kuat dibanding dengan pernapasan paru-paru, juga hal
itu sangat menentukan produksi suara serta kemampuan yang lebih sempurna
dalam menjangkau teknik maupun etude-etude yang ada.
Di bawah ini adalah cara untuk melatih sistem pernapasan diafragmatis :
- Hirup udara melalui hidung, bersamaan dengan itu rasakan aliran aliran udara melalui paru-paru menuju sekat rongga perut (diafragma), sekaligus rasakan pengembangan otot-otot disekitar perut (rusuk bawah, terutama pada sekat rongga badan)
- Hembuskan melalui mulut secara rata, sekaligus merasakan aliran udara dan pengempisan otot-otot pada bagian perut secara perlahan-lahan.
Setelah proses pernapasan sudah dipahami, selanjutnya latihan pernapasan dapat dikontrol dengan cara sebagai berikut :
a. Tekan kuat-kuat kedua telapak tangan
pada sisi pinggang dengan ibu jari melingkar di sisi depan perut dan
keempat jari lain diletakkan di sisi bagian belakang.


Untuk mengontrol pernapasan diperlukan
kecermatan sebsb pernapasan yang salah akan berakibat fatal bagi seorang
pemain alat musik tiup.
Apabila latihan-latihan di atas sudah dapat dilalui dengan baik
dan benar, berikut akan diuraikan tenteng posisi bermain saxophone.
Posisi Pemain
Posisi instrumen dan tubuh pada waktu
bermain merupakan langkah awal yang perlu mendapat perhatian, terutama
bagi siswa pemula. Hal ini sangat penting teknik pernapasan dan
keleluasaan gerak tangan maupun jari.
Sikap bermain saxophone sebaiknya
jangan terlalu tegang (tegap), dan sebaliknya jangan terlalu santai.
Ambillah sikap yang wajar, baik dalam sikap berdiri maupun dalam sikap
duduk.
Posisi Berdiri
Posisi berdiri seperti dalam gambar 25
dibawah ini selain terlalu kaku juga menghambat pernapasan serta
menghambat keleluasaan gerak jari-jari kita.
Berdiri wajar, kepala agak menunduk
dengan pandangan mata lurus kedepan. Adapun posisi saxophone agak
sedikit dimiringkan ke kiri dengan menempelkan bagian bawah dari
saxophone pada pinggul sebelah kanan. Hal ini sangat membantu
keleluasaan gerak jari-jari dan menjaga supaya saxophone tidak banyak
bergerak pada waktu dimainkan.


Ambillah sikap berdiri seperti dalam
gambar nomor 26, sementara tangan kiri memegang mouthpiece yang kurang
tepat posisinya dan putarlah ke kanan hingga posisi leher pemain tidak
miring. Gambar berikut ini akan ditunjukkan bagaiman cara memutar
mouthpiece.
Posisi Duduk
Pada posisi duduk tidak banyak berbeda
dengan posisi berdiri. Perbedaan hanya pada posisi tubuh saja, sedangkan
untuk posisi instrumen sama seperti pada posisi berdiri.
Dalam posisi duduk sebaiknya kita
menggunakan kursi yang tidak memakai sandaran tangan, sebab sandaran
tersebut akan mengganggu tangan dan saxophone pemain itu sendiri.
Apabila terpaksa menggunakan kursi yang memakai sandaran tangan, dapat
kita atasi dengan cara duduk miring ke kiri dari arah kursi kira-kira
45° dengan bertumpu pada pantat dan paha sebelah kiri. Gambar 29
ditunjukkan posisi duduk pada kursi yang memakai sandaran tangan.
Teknik Ambosur ( Embouchure )
Kata ambosur berasal dari bahasa
Perancis “embouchure”. Sedangkan dalam istilah Inggris memiliki arti
ganda, yaitu mouthpice dan bibir. Adapun pengertian umum dapat diartikan
sebagai bibir. Untuk istilah musik (dalam permainan alat musik tiup),
ambosur adalah posisi bibir dan gigi pada mouthpiece. Bentuk ambosur
yang baik adalah sebagai berikut:
Letakkan gigi atas pada bagian atas
dari mouthpiece; Lekatkan bagian dalam dari bibir di sekililing
mouthpiece, sekaligus memajukan rahang bawah seperti sikap dalam
menggigit (gigi bawah sejajar dengan gigi atas).
Ada dua macam jenis tiupan dalam alat musik tiup yaitu:
a. Meniup dengan udara dingin
b. Meniup dengan udara panas
Udara dingin dipergunakan untuk meniup alat musik tiup seperti:
piccolo, fluit sopran, hobo dan klarinet dari nada “A” keatas.
Udara panas dipergunakan untuk meniup
alat musik tiup seperti: klarinet dari nada “Ab” kebawah ( Ab, G, Gb, F
dan E ), saxophone, fagot, fluit alto, tenor dan fluit bass.
Untuk mewujudkan tiupan-tiupan diatas
adalah, apabila kita meniupkan udara pada satu titik, akan terwujud
udara dingin. Apabila kita menghendaki tiupan dengan udara panas,
tiupkan udara dengan fokus satu titik yang lebar. Dalam meniup saxophone
tidak hanya membutuhkan udara panas saja, tetapi harus didukung oleh
ambosur yang benar serta tenaga yang relatif kuat.
Lebih lanjut Maezawa menjelaskan bahwa ambosur untuk saxophone yang benar adalah:
(1). Kerutkan kedua bibir (bibir atas
dan bawah) hingga membentuk garis-garis pada permukaan bibir dan
tariklah kedua sudut bibir ke tengah-tengah hingga bentuk bibir
menyerupai huruf “O”;
(2). Masukkan mouthpiece kedalam mulut
yang sudah membentuk huruf “O” sesuai kebutuhan kemudian tutuplah bibir
disekeliling mouthpiece, sehingga apabila ditiup udara tidak akan bocor;
(3). Tiuplah mouthpiece tersebut dengan mengucapkan kata “dho” (seperti pada kata “dholan”).
Dengan meniup sambil mengucap kata “dho”, udara yang keluar adalah udara panas. (gambar 32)
Ambosur untuk saxophone berbeda dengan
ambosur untuk klarinet. Untuk membentuk ambosur klarinet, tariklah bibir
kesatu titik yang terletak di bawah ujung dagu.
Tetapi untuk membentuk ambosur
saxophone kita harus menarik bibir kesatu titik yang letaknya di
tengah-tengah antara bibir atas dan bibir bawah.
Dari ketiga pendapat tersebut di atas,
penulis menarik kesimpulan bahwa ketiga pendapat tersebut mempunyai
tujuan yang sama yaitu membuat bibir supaya mengeras dan mewujudkan
tiupan dengan udara panas.
Teknik Penjarian ( Fingering )
Sistem penjarian pada alat musik
saxophone untuk petunjuk penggunaan kunci-kunci nada dan jari akan
diberi tanda-tanda, huruf, titik ( ) dan lingkaran kecil ( ). Tanda
huruf dan angka menunjukkan kuncikunci nada yang digunakan atau
digerakkan. Tanda titik ( ), menunjukkan katup nada yang ditekan
atau ditutup. Tanda lingkaran kecil ( ) menunjukkan katup nada yang
tidak ditekankan atau dibuka. Di bawah ini akan ditunjukkan huruf-huruf
dan angka-angka yang akan dipergunakan sebagai petunjuk kunci-kunci dan
jari-jari.
Vibrasi
Vibrasi adalah kualitas getaran dalam
nada yang dihasilkan oleh gerakan yang sangat rapat dari rahang bawah.
Para saksoponis menggunakan vibrasi (khususnya dalam musik tarian) pada
nada panjang. Pada tempo yang sangat lambat sampai sedang harus dicoba
menggunakan vibrasi pada nada-nada seperempatan ( ),
dan teristimewa pada nada setengahan ( ) atau nada utuh ( ).
Apabila tanpa vibrasi nada saxophone memiliki warna yang kurang cemerlang bila dibanding dengan penggunaan vibrasi tersebut.